MELIHAT berbagai kebutuhan pengantin masa kini yang semakin beragam, Multi Kreasi Enterprise menyelenggarakan the most beautiful wedding exhibition yang mengangkat tema “Five Star, East Meets West: Part 2”. Pameran akan menawarkan pilihan ekslusif bagi calon pengantin.
Pernikahan merupakan momen sakral bagi calon pengantin sebelum mengarungi bahtera rumah tangga bersama. Berbagai persiapan dibuat sesempurna mungkin agar bisa menjadi ratu dan raja sehari saat waktunya tiba.
Multi Kreasi Enterprise, perusahaan jasa yang bergerak di bidang pengorganisasian acara perusahaan dan pernikahan kembali menggelar pameran untuk memberi kemudahan pasangan mempersiapkan kebutuhan pernikahan. Secara garis besar, pameran bertujuan memperkenalkan koleksi dan desain terbaru para peserta pameran terhadap berbagai kebutuhan sebuah acara pernikahan tradisional dan internasional, mulai tempat, undangan, kue, sampai dekorasi.
Karenanya, para peserta pameran juga meliputi sederet perancang busana pengantin ternama. Selama pameran pernikahan berlangsung, para pengunjung juga disuguhkan berbagai acara berbeda setiap harinya, seperti pertunjukan musik dan talk show seputar pernikahan.
Emil Eriyanto, SH selaku Ketua Pelaksana mengatakan kecenderungan masyarakat kini terhadap kebutuhan pernikahan.
“Saat ini, masyarakat cenderung lebih menyukai perpaduan antara unsur tradisonal dan internasional, misalnya pernikahan dengan unsur Bali berbaur dengan sentuhan Amerika, dan ini bisa dilihat dari dekorasinya,” paparnya setelah konferensi pers “Five Star, East Meets West: Part 2” di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Hotel, Jakarta, Jumat (16/4/2010).
Sebagai pembukaan pameran, sederet desainer ternama ikut memeriahkan dengan berbagai koleksi mereka, di antaranya busana pengantin India karya Sebastian Gunawan, busana pengantin muslim kreasi Eddy Betty, busana pengantin Padang karya Rusly Tjohnardi, busana pengantin Jawa koleksi Ferry Sunarto. Tak ketinggalan, busana pengantin Bali karya Marga Alam, busana pengantin Korea rancangan Elly Be Gorgeous, busana pengantin China rancangan Andreas Odang, dan busana pengantin tradisional karya Didi Budiardjo.
Salah seorang desainer, Marga, menuturkan kreasi busana pengantinnya yang bernuansa Bali. Sentuhan tradisional dengan tidak meninggalkan ciri khas Bali ditawarkan Marga untuk para calon pengantin. Sementara untuk aksesoris, Marga punya penjelasan.
“Aksesorisnya saya padu padankan dengan rose yang bisa membawa Bali ke arah internasional. Ciri dari Balinya itu sendiri kain print berupa ball gown. Unsur Bali begitu terlihat di material dan aksesoris kepala. Pengantin pria juga mengenakan topi seperti udeng Bali yang saya bentuk sendiri, sehingga jadi sesuatu yang berbeda,” paparnya.
Marga menceritakan, untuk pembuatan sepasang busana pengantinnya, ia hanya butuh waktu sekira satu bulan. Diperlukan ketelitian untuk mengerjakan karena rancangannya yang kali ini berjumlah 12 buah banyak menggunakan detail hand made.
Dalam fashion show pembuka yang turut dihadiri sekira 20 duta besar negara sahabat beserta istri ini, pengunjung pun juga bisa melihat parade karya Harry Ibrahim (Bandung), House of Tommy (Yogyakarta), Ivory Bridal, May May Bridal, Sophia Bridal, dan The Attic Brides.
Pameran pernikahan ini bakal berlangsung 16-18 April 2010 di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Hotel, dan terbuka untuk umum. Bagi Anda pasangan kelas atas yang memiliki selera dan keinginan cukup tinggi untuk mendapatkan persiapan pernikahan terbaik, di sinilah tempatnya.
sumber : okezone.com
0 Response to "Bridal Traditional - Modern"
Posting Komentar