Mencari ide unik untuk bergaya di bulan Ramadhan ini? Mengapa tak mencoba busana bermotif tenun ikat? Ronald V. Gaghana, perancang muda yang sempat bekerja di bawah Biyan Wanaatmadja ini mencoba mengulik tenun ikat untuk gaya berbusana muslim.
Sejak tahun 2006, Ronald V. Gaghana bersama partnernya, Arulita Handayani (Ruli) mengeluarkan lini khusus busana muslim yang diberi nama Mulla. Mulla berarti awal mula yang indah. Kepada Kompas Female, Ruli, mengatakan, bahwa pasar busana muslim sudah menjadi fenomena menarik. Desain yang ditawarkan Mulla oleh Ronald selalu bergaya unik dan berbeda. Seperti tahun lalu, yang mencoba memadankan gaya ala kimono yang mengutamakan kenyamanan tetapi tidak meninggalkan pakem pakaian muslim.
"Koleksi-koleksi saya selalu diupayakan untuk mengutamakan kenyamanan. Lewat bahan-bahan yang delicate, lembut, dan ringan," jelas Ronald sesaat setelah memeragakan koleksi terbarunya yang ia beri tajuk Moghul Affair beberapa waktu lalu di kawasan Kemang. Kali ini, Ronald mendapatkan inspirasi dari hasil risetnya mengenai busana muslim di Asia Tengah. Ia mendapati keunikan motif ikat dari zaman Moghul, yakni kerajaan Islam yang sempat menguasai India, Turki, dan Persia di abad 16-18an.
Inspirasi ikat dari Asia Tengah, daerah Kazakhstan, Uzbekistan, dan pengaruh Moghul di Persia yang tersisa ia coba kembangkan dengan aplikasi tenun dan bordir pada busana muslim Mulla. Koleksi tersebut ia coba tayangkan pada busana kaftan, gaun panjang, serta coat panjang dan pendek. Bahan-bahan yang ia gunakan antara lain; Thai silk, sifon sutera, linen, organza, dan sutera ATBM. Tenunan yang ia gunakan cukup menarik untuk dijadikan motif yang berbeda.
"Mulla tidak berupaya mengikuti tren yang ada di pasaran Indonesia saat ini. Tetapi Mulla lebih menekankan apa yang disuka oleh pengguna saat berbusana, yakni kenyamanan, ringan, dengan warna-warna yang up to date. Kan, selama ini busana muslim kesannya berat," jelas Ronald.
Tak dipungkiri, desain dengan ikat ini memang terlihat unik dan mewah. Namun, untuk mendapati hasil ini diakui Ronald, tidak mudah. "Butuh kerjasama dengan penenun untuk mendapatkan apa yang diinginkan, khususnya dalam hal menyamakan warna yang kita inginkan dengan yang mereka bisa buat. Belum lagi soal sumber daya manusia yang bisa melakukannya, saya kan tak mungkin melakukannya sendirian. Workshop tenunan ini kami lakukan di Bali, dan ini akan butuh waktu untuk mendapatkan tenunan ini," jelas Ronald.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Busana Muslim Tenun Ikat Nan Menggoda"
Posting Komentar